Selasa, 11 April 2017

Menjadi abdi Allah




Kita, umat Islam kayaknya sudah clear akan beberapa hal dibawah ini ;
1. Bahwa pemberi rezki itu hanyalah Allah SWT.
2. Pemberi ampunan itu hanyalah Allah SWT.
3. Yang mampu meng azab siapa saja yang dikehendaki, hanyalah Allah SWT.
4. Yang paling mengerti akan segala hal hanyalah Allah SWT.
5. Yang menentukan mana negeri yang diberkahi mana negeri yang dilaknat, hanyalh Allah SWT.

Kita, umat Islam di negeri ini, kayaknya juga sudah setuju akan beberapa hal :
1. Ingin dapat rezeki melimpah dari Allah SWT.
2. Ingin dapat ampunan Allah SWT.
3. Ingin terhidar dari azab Allah SWT.
4. Pengetahuan dan ilmu kita tidak ada bandingnya sedikitpun dengan Allah SWT.
5. Ingin negeri ini dapat berkah dan jauh dari laknat Allah SWT.

Kini, kita tengah hidup dalam kehidupan dunia dengan segala keinginan baik di atas. 
Kira-kira mana yang akan lebih pasti agar keinginan kita itu wujud :

  • 1. Menerapkan aturan kehidupan yang datangnya dari Allah sebagai aturan kehidupan kita secara kaaffah.
  • 2. Menerapkan aturan kehidupan buatan manusia dan hanya mengambil sebagaian aturan dari Allah SWT ????
Kadang kita suka lupa diri kita ini siapa dihadapan Allah SWT. Manusia dihadapan Allah SWT hanyalah abdi yang harus mengabdi pada Allah SWT.
  • Rendahkah kita kalau ikhlas menganggap diri hanyalah abdi Allah ?
Tidak. Kita justru akan mulia jika kita mau menjadi abdi Allah. Karena jika kita bukan abdi Allah, maka sejatinya kita sudah jadi abdi selain Allah, abdi bisikan-bisikan iblis yang memprovokasi kita setiap saat dengan memuji-muji kita sebagai mahluk yang bisa hidup tanpa harus mengikuti aturan yang datangnya dari Allah SWT.

Disaat itulah, ketika manusia menolak jadi abdi Allah, maka manusia itu akan terjatuh kedalam keburukan yang bahkan membuat mereka lebih buruk dari binatang ternak sekalipun.

Tahu diri dan ikhlas pada Allah SWT itu bukanlah menunjukkan kebodohan, tapi justru kecerdasan. Sementara tidak tahu diri dan sombong kepada Allah SWT itu bukan juga menunjukkan kecerdasan, tapi justru kebodohan. Kebodohan yang hanya akan menuai sulitnya kehidupan dunia, dan di akhirat akan berujung pada azab yang sangat pedih.

Begitulah kami, hanyalah manusia yang ingin menjadi abdi Allah SWT, karena hanya dengan demikianlah yang akan menyelamatkan negeri ini bersama penduduknya dari kesengsaraan dan ancaman akhirat akibat tidak mau diatur dengan aturan kehidupan yang datangnya dari Allah SWT.

Ada yang benci pada kami karena kami ingin benar-benar menjadi abdi Allah ? Setidaknya dengan akal sehat, mudah sekali melihat siapa pihak yang disukai Allah SWT dan mana pihak yang dimurkai Allah SWT dalam hal ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALAU BUKAN KHILAFAH, LALU DENGAN APA LAGI?

Oleh: Ahmad Sudrajat (Khadim Majlis Sirah Shahabat) Yasir bin Amir berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui s...