Senin, 25 September 2017

HAMBA DUIT - Felix Siauw


Termasuk hal yang bikin saya sebel diantara hal-hal yang paling nyebelin, ialah ketika segala sesuatu mesti diukur dengan yang namanya duit, serius jadi males banget
Sebab yang datang karena duit, juga pergi karena duit, yang dihargai sebab duitnya, akan dihina sebab duitnya juga. Kalau baasan awalnya udah duit, ilang semua makna
  • Minta ngisi kajian, belum-belum nanyanya "Bayarnya berapa?", belum-belum kerja sudah nanya "Aku dapet apa?", Beuhh.. seolah-olah nggak ada yang penting lainnya
  • Keberhasilan hidup harus dinilai dengan duit, prestasi harus diukur dengan duit, dakwah ditandai keberhasilannya dengan duit, lha ini apa-apaan lagi?
  • Cuma punya duit milyaran, orang kafir juga bisa, Qarun udah duluan, Furaun sudah mengungguli. Hanya donasi milyaran, Bill Gates juga sudah melakukan
  • Come on bro, hidup lebih dari sekedar duit, lebih indah dari sekedar apa yang bisa dilihat di dunia, lebih banyak dari apa yang bisa disediakan yang fana

Kita mungkin menolak disebut hamba duit, tapi tiap hari kita omongin itu, pencapaian diukur dari situ, buku-buku yang kita baca juga kebanyakan tentang itu
  • Kita ngomong kesuksesan batasannya pasti materi, yang kita sebut-sebut tiap hari tentang dunia, foto-foto bareng duit, lha apa yang ingin orang anggap tentang kita?
  • Been there, ketika saya menganggap duit bisa membuat saya lebih bahagia, lebih baik dalam berdakwah, lebih mudah dalam mengenalkan Islam, but I'm wrong
  • Bermanfaat nggak harus nunggu berduit, bahkan bahagia nggak ada hubungannya samasekali dengan duit. Kadang malah duit malah mengalihkan fokus kita yang utama

Kadang Allah memuliakan hamba-Nya dengan kekurangan duit, dan melebihkan hamba-Nya dengan lebih duit, by the way, orang kaya beneran juga gak banyak omong duit
  • Kalau duit hanya perantara, maka perantara itu tidak disebut-sebut lebih dari tujuan, tidak menonjol lebih dari tujuan, dan tidak pernah dibanggakan melebihi tujuan
  • Demikian nasihat bagi diri sendiri yang masih terbelenggu dunia, masih memerlukan duit, dan belum sepenuhnya bisa seperti para sahabat yang menjadikan duit hambanya ðŸ˜‘😑😑

Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah bersabda,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KALAU BUKAN KHILAFAH, LALU DENGAN APA LAGI?

Oleh: Ahmad Sudrajat (Khadim Majlis Sirah Shahabat) Yasir bin Amir berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui s...